Butonrayanews.co.id – Industri mobile SoC atau lebih dikenal dengan sebutan chipset merupakan bagian terpenting dalam ponsel. Karena biasanya hal yang paling utama diperhatikan dalam kemunculan sebuah ponsel baru adalah chipset. Lalu apa itu chipset dan bagaimana melihat chipset terbaik dalam sebuah perangkat ponsel baru ? Penasaran simak ulasan lebih lanjut.
Jika kalian menggunakan sebuah perangkat ponsel berbasis android ataupun iOS hal pertama yang akan jadi perhatian adalah chipset. Chipset atau sering disebut processor atau SoC ( System on Chip) merupakan pendukung performa keseluruhan untuk meningkatkan experience pengguna.
Hal yang biasa saat memperhatiakan chipset terlebih dahulu dalam pemilihan sebuah HP sebelum kalian membelinya. Karena merupakan sebuah otak utama dalam sebuah perangkat ponsel, jika otaknya lambat maka akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Untuk penilaian terbaik chipset berdasarkan dari nilai Antutu yang didapatkan perangkat dari chipset tersebut.
Untuk saat ini chipset yang paling banyak dipakai yaitu Mediatex dan Snapdragon, keduanya merupakan chipset populer dan mudah ditemukan. Kalian akan menemukan poduk chipset tersebut dalam merek-merek HP terkenal seperti samsung, oppo, vivo dan lainnya. Penasaran kumpulan chipset terbaik tahun ini ? Jika kalian ingin tahu tetap disini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Merk Chipset Terbaik Tahun Ini
Jika kalian masih bingung dan belum tahu bagaimana menetukan chipset terbaik untuk ponsel. Atau kalian berencana membeli ponsel baru namun masih belum tahu bagaimana menentukan peforma HP terbaik. Maka dari itu silahkan kalian simak informasi tentang kumpulan chipset terbaik tahun ini.
Snapdragon 8+ Gen 1

Merk ini sudah sangat populer dan bahkan kalian sudah tidak asing dengan nama Snapdragon. Chipset yang satu ini merupakan chipset yang paling terlaris didunia dengan jumlah pengguna yang lebih banyak dibandingkan lainnya.
Snapdragon adalah chipset buatan Qualcomm, kepopuleran chipset ini didapatkan dari banyaknya processor yang ditawarkan. Seperti Snapdragon 8+ Gen 1 telah dirilis pada sejumlah ponsel flagship ternama. Lantas apa saja yang mebuat processor ini lebih kencang dibandingkan dengan regulernya.
Pertama processor dan grafisnya performanya meningkat 10% ketimbang Snapdragon 8 Gen 1 reguler. Untuk efisiensi dayanya meningkat hingga 30%, peningkatan 20% untuk kinerja Artificial Intelligence. Tidak lupa juga chipset ini juga dilengkapi kartu pengolah grafis Adreno 730 dengan kecepatan 900 MHz.
Memiliki dukungan terhadap jaringan seluler terkini, serta chipset ini dibekali dengan modem X65 5G. Yang berguna untuk mendukung kecepatan pengunduhan teoritis hingga 10 GB perdetik dan unggahan hingga 3 GB perdetik. Terdapat dukungan lainnya seperti FastConnet 6900, Bluetooth 5.3, dan WiFi 6E.
Apple A15 Bionic

Apple A15 Bionic merupakan chipset andalan iPhone 13 series. Diklaim chipset ini memiliki kemampuan lebih cepat termasuk dalam pemrosesan data. Serta chipset ini memiliki unit pemrosesan grafis (GPU) baru. Mesin saraf berkinerja lebih tinggi dan teknologi AI untuk hasil foto lebih baik.
Apple A15 Bionic mengandalakan 2 inti pemrosesan dengan berkinerja tinggi serta empat inti untuk efisiensi sama seperti A14 Bionic. Namun untuk A15 Bionic memiliki 15 transistor yang jumlahnya lebih banyak dari A14 Bionic. Dan untuk segi skor A15 Bionic punya skor 1.746 untuk single score dan 4.772 untuk multicore.
Apple A15 Bionic digunakan pada ponsel iPhone 13 dan 13 mini, iphone 13 pro, iPhone 13 pro max. Dan iPhone SE (3rd generation) selain itu shipset ini juga digunakan di iPad mini (6th Generation).
Dimensity 9000

Dimensity 9000 merupakan pesaing berat bagi para produsen chipset kelas atas seperti Qualcomm dan Samsung. Terbukti dari situs Nanoreview yang menempatkan chipset Dimensity 9000 menjadi kelas atas karena memiliki performa tinggi. Hal ini berdasarkan pengujian mereka dengan skor 1.007.847 untuk Antutu 9.
Sementara untuk skor Geekbench 5 hasilnya adalah 1.239 untuk singlecore dan 4.168 untuk multicore. Dimensity 9000 merupakan chipset yang menggunakan prosessor arsitektur Armv9, arsitektur yang lebih baru dibandingkan Armv 8. ARM versi 8 digunakan sebagai dasar pembuatan AppleA14 Bionic.
Disematkan prosesor yang terdiri dari tiga kluster. Untuk detail klusternya adalah 1-core Cortex X2 dengan clock-speed 3,05 GHz, 3-core Cortex A710. Dengan clock-speed 2,85 GHz, dan 4-core efisiensi Cortex A510 dengan kecepatan 1,8 GHz. Sementara untuk GPU didalamnya adalah GPU Mali G710 dengan 10-core.
Chipset ini sudah mendukung RAM berjenis LPDDR5x yang mempunyai kecepatan sampai 7500 Mbps. Sementara untuk modemnya, chipset ini dilengkapi modem 5G yang teintegrasi dengan downlink hingga 7Gbps, 3CC Carries Aggregation (300MHz).
Exynos 2200

Exynos 2200 merupakan salah satu chipset yang paling ditunggu-tunggu. Alasanya karena ingin lebih tahu performa yang dimiliki jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, Exynos 2100. Exynos 2200 merupakan chipset pertama samsung yang dikembangkan bersama dengan AMD.
Kenapa AMD ? Karena AMD berperan sangat besar dalam mendesain GPU di SoC tersebut. GPU dari ADM bernama Eclipse 920 yang memakai arsitektur RDNA 2 seperti pada PS 5 dan Xbox X series. Exynos 2200 dibuat dengan prosesor fabrikasi 4nm, chipset ini dirancang menggunakan teknologi Extreme Ultra Violet (EUV).
Teknologi grafis yang ditawarkan exynos menghadirkan pengalaman gaming di smartphone layaknya menggunakan konsol. Dan untuk prosesornya sendiri Exynos dilengkapi dengan CPU Armv9 delapan inti (octa core). Untuk delapan inti tersebut dibagi kedalam tiga klaster yang terdiri dari satu core Cortex-X2, tiga core Cortex-A710 dan empat core Cortex-A510.
Chipset ini hadir perdana di Samsung Galaxy S22 series khusunya untuk pasar Amerika. Kehadiran GPU dari AMD performa Exynos 2200 cukup baik meski dikalahkan dengan Snapdragon 8 Gen 1. Untuk indonesia sendiri biasanya kebagian seri Exynos pada Samsung Galaxy S22 series namun yang didapat Snapdragon 8 Gen 1.
Google Tensor

Google biasanya menggunakan chipset dari Qualcomm, namun sejak Google Pixel 6 dan Google Pixel 6 Pro hadir. Mereka mulai menggunakan chipset buatanya, dengan menghadirkan Google Tensor, sebuha chipset dengan beragam fitur menarik. Seperti fitur pengenalan suara otomatis dan hadirnya chip Titan M2 untuk melindungi data sensitif pengguna.
SoC buatan Google ini dibagi menjadi tiga kluster. Kluster pertama disebut core besar adalah dua ARM Cortex-X1 yang berjalan pada 2.8GHz. Kluster kedua disebut core menengah, yakni dual core Cortex A76 2.25GHz. Sementara kluster ketiga atau bagian kecilnya adalah empat core Cortex-A55 1.8 GHz. Untuk sektor GPU, hadir Mali-G78 MP20.
Berdasarkan data Nanoreview, Google Tensor memiliki Antutu 9 sebesar 720.596. Sementara untuk Geekbench 5, skor single core adalah 1.039 dan multi-core adalah 2.832. Jika melihat data kemampuan chipset ini bersaing dengan Kirin 9000.
Akhir Kata
Demikianlah informasi kumpulan data Chipset terbaik yang telah diberikan. Bila masih ada salah kata mohon dimaafkan. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan terima kasih telah mendukung laman kami.